Selayang Pandang Tentang Greenlifestyle

Sejak beberapa tahun silam, beberapa organisasi lingkungan hidup giat menyerukan gerakan bertemakan “green” yakni perilaku untuk melestarikan sumber daya alam di bumi dan menghemat penggunaan energi. Konon umur bumi yang berusia berjuta tahun saat ini sedang mengalami global warming atau pemanasan global yang diantara sebabnya penggunaan energi yang berlebihan dan perusakan lingkungan.


Diantara beberapa gerakan “green” tersebut yang ada di Indonesia berupa komunitas greenlifestyle. Komunitas ini membawa seruan kepada masyarakat Indonesia untuk bergaya hidup ramah lingkungan. Komunitas greenlifestyle semula terbentuk dari orang-orang yang sadar pentingnya kelestarian lingkungan dan membentuk sebuah milis di internet untuk berbagi sharing info lingkungan hidup. Agenda utama dari komunitas tersebut adalah membudayakan gaya hidup yang ramah lingkungan terutama di masyarakat Indonesia. 


Komunitas greenlifestyle tidak hanya mengadakan seminar tetapi juga mengadakan kegiatan yang ramah lingkungan sebagai bentuk aksi nyata untuk masyarakat. Kebiasaan melestarikan lingkungan yang dianggap remeh oleh sebagian masyarakat Indonesia ternyata menjadi program utama dari komunitas greenlifestyle.   


Menurut saya, kegiatan yang diagendakan komunitas greenlifestyle sangat membantu untuk mengurangi permasalahan lingkungan yang kini kerusakan lingkungan di Indonesia kian parah. Dengan kegiatan yang praktis dan sederhana, masyarakat bisa melakukannya tanpa mengeluarkan banyak uang. Bahkan kegiatan tersebut tanpa kita sadari bisa menghasilkan uang dengan cara mendaur ulang sampah yang tidak terpakai. Sebagai contoh dari artikel koran yang pernah saya baca bahwa ada seorang ibu rumah tangga bisa menghidupi keluarganya dengan mendaur ulang bekas bungkus detergen menjadi sebuah tas sekolah atau membuat kertas dari beberapa koran bekas.
Pelestarian lingkungan hidup tidak hanya dengan kegiatan daur ulang saja namun bisa dilakukan dengan penghematan energi dari listrik dan minyak. Minyak bumi yang berasal dari fosil binatang disinyalir menjadi penyumbang polusi terbesar dengan mengeluarkan bahan hasil oksidasi yang sulit diuraikan di atmosfer bumi. Kemudian penggunaan listrik di rumah-rumah yang tidak efektif dan hemat juga menjadi penyebab adanya pemadaman bergilir di sejumlah daerah dan juga menghasilkan energi panas. Oleh karena itu, saya salut kepada komunitas greenlifestyle yang melakukan kegiatan dengan peralatannya dari barang-barang bekas dan menggunakan sepeda untuk mengurangi emisi gas dari kendaraan bermotor.
Namun ada saran dari saya pribadi untuk kegiatan greenlifestyle yang sangat bermanfaat diantaranya: 
1. Setiap kegiatannya perlu dipublikasi di berbagai media cetak. Tidak cukup kegiatan dipublikasikan. 
2. Gerakan gaya hidup ramah lingkungan dalam waktu dekat tidak hanya di sekitar perkotaan saja melainkan mengembang ke pedesaan. Sebab ditengah gencarnya arus urbanisasi, penduduk desa perlu dibekali pengetahuan lingkungan ketika hidup di suatu tempat. Yang terjadi selama ini, penduduk desa yang berpindah ke kota tidak dibekali pengetahuan lingkungan yang cukup sehingga akibatnya para urban akan mengotori lingkungannya misalnya membangun tempat tinggal di pinggiran sungai.
3. Perlunya diadakan sosialisasi gaya hidup ramah lingkungan di beberapa lingkungan sekolah untuk memberikan wawasan kepada siswa sekolah dan menjadi penggerak di lingkungannya.

Saya sadari dari komunitas greenlifestyle yang terbentuk beberapa tahun lalu baru beroperasi di Jabotabek sekitarnya masih belum berdampak besar terhadap keseluruhan daerah di Indonesia. Namun dari kegiatan kecil ini yang dipublikasi milis di internet akan terpantau oleh masyarakat Indonesia untuk segera melakukan kegiatan ramah lingkungan dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat Indonesia.







Anda bisa mengakses web  greenlifstyle dengan berkunjung ke http://www.greenlifestyle.or.id/ untuk mendapatkan info lengkapnya.   

ilustrasi gambar didapat dari situs http://www.greenlifestyle.or.id/ 

0 komentar:

Posting Komentar